Senin, 05 April 2010

Bahaya Makan Mie Instan

Salah seorang staf humas rumah sakit di Penang tahun lalu bercerita pada saya dan adek saya. Ada seorang pasien yang dirawat di rumah sakit di mana staf humas ini bekerja. Pasien ini masih muda, sebut saja namanya Roma, (bukan nama sebenarnya). Setelah lulus kuliah, dia bekerja di salah satu bank di Semarang.

Roma anak orang kaya tetapi anehnya makanan kesukaannya adalah mie instan, termasuklah itu indomie yang gencar beriklan di media cetak dan elektronik. Ibarat orang pakai narkoba, Roma pun sudah sangat tergantung pada mie-instan. Dia tak tahu bahwa mie-instan yang enak di lidahnya itu dan gampang bikinnya pelan tapi pasti telah menggerus ususnya. Apalah istilah kedokterannya itu? Para dokter tahulah itu.

“Sudah M uang orang itu habis untuk biaya perobatan si Roma”, begitu kata staf humas rumah sakit tersebut pada kami. M maksudnya sudah ada semilyaran. Untung orang tuanya kaya atau mungkin dia punya ansuransi yang bisa dia pakai secara internasional ya.

“Itu gara-gara dia senang dan sudah pada tahap ketagihan makan mie instan”, begitu lanjut staf humas tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 yohanes